25 November 2007

Hati-hati Jemur Celana Dalam

ADA tiga sebab, kenapa malaikat tidak mau masuk ke rumah kita (manusia, red). Kata Aa Chan, "Ada anjingnya, ada foto atau patung mahluk hidupnya, dan ada jemuran pakaian dalam sembarangan. Makanya, hati-hati yah jemur celana dalamnya..? Ok, kembali ke Allah...!"

Suasana Balai Pertemuan Bengkong Baru di lingkungan RW.IV Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, Sabtu (24/11) malam, tampak beda dari biasanya. Warga tua muda berbondong-bondong memadati sepetak lapangan berlantai semen di tengah pemukiman, mereka memenuhi undangan Panitia Malam Silaturahmi Keluarga Besar Bengkong Indah.

Warga enggan menyia-nyiakan acara sederhana namun apik yang pertama kalinya diselenggarakan di wilayah kelurahan pimpinan Syahrizal HS itu, apalagi ada doorprize, kompangan serta ceramah ala Ustadz Chandra atau dikenal Aa Chan. "Saya bangga dan haru, dalam waktu setengah jam bisa kumpul seperti ini," ungkap H. Deska Amilin, ketua panitia yang juga menjabat selaku ketua RT setempat.

Deska yang malam itu mengenakan stelan kemeja batik lengan panjang, berkopiah hitam dan berkalungkan bed kepanitiaan, dengan perasaan mendalam mengatakan. "Tiga bulan lagi kami RT/RW mungkin masa baktinya telah habis, malam ini terasa lengkap dengan kita bikin malam silaturahmi. Kalau ada yang kurang, jangan tanya Pak Lurah, tanyakan saja kepada Deska Amilin," ujarnya disambut aplaus hadirin.

Lalu, bak terhipnotis oleh suguhan tausiyah Aa Chan, puluhan warga yang duduk pada deretan kursi maupun mereka yang berdiri hingga ke tepi lapangan, terlihat konsentrasi menyimak petuah ustadz gaul itu. "Bapak ibu yang masih ngaku Tuhannya adalah Allah, mari angkat tangannya," seru Aa Chan mengawali ceramah. Ajakan itu diulang dengan mengingatkan bahwa Rasul Allah adalah Nabi Muhammad SAW dan kitab sucinya Al Qur'an.

"Mari angkat tangan! Kita mau cek, ada aliran sesat nggak di sini?" celetuk sang da'i menyulut gerrr.. tawa warga. Aa Chan menuturkan, munculnya aliran menyimpang akhir-akhir ini sebagai bukti sebagian umat muslim tidak lagi mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. "Contohnya, menyunatkan anak kalau ikut cara rasul kan hari Jumat dan di masjid. Tapi, sekarang orang lebih memilih hari Minggu, sudah gitu digelar di hotel berbintang. Padahal, masjid itu sendiri sudah berbintang bulan," terang Chandra. Dai asal Tanjunguma yang tak lama lagi berangkat menunaikan haji itu acapkali berucap, "Kembali ke Allah!" pada setiap penggal nasehatnya, meniru celoteh pelawak Tukul Arwana yang top dengan "Kembali ke laptop"nya.

Andai Insentif RT Disamakan Gaji Buruh PT

SEJATINYA, duta-duta perjuangan sebenarnya adalah para ketua RT (rukun tetangga). Karena, merekalah pahlawan tanpa tanda jasa yang ikut serta memajukan bangsa pada ujung tombak pemerintahan, sudah sepatutnya diberikan penghargaan setimpal. Demikian dilontarkan H. Deska Amilin, Ketua RT. 05 RW. 05 Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, kemarin malam.

"Kami titip kepada bapak Mawardi Harni, tolong insentif para Ketua RT dan RW kalau bisa disamakan dengan mereka yang di Mukakuning," cetusnya disela sambutan acara Malam Silaturahmi Keluarga Besar Kelurahan Bengkong Indah yang melibatkan masyarakat setempat itu. Sayangnya, dari 10 orang anggota legislatif asal daerah pemilihan (dapil) Bengkong itu, cuma Mawardi Harni, anggota DPRD Kota Batam yang datang memenuhi undangan panitia.

Kendati begitu, perhelatan akbar yang pertama kali diadakan bertempat di lapangan Balai Pertemuan, RW. IV Bengkong Baru itu, cukup menyedot antusias warga. "Kita mohon, ke depannya acara seperti ini menjadi agenda tahunan. Kegiatan ini bisa menjadi barometer sekaligus croscek," jelas Deska menanggapi pertanyaan saya. Selaku ketua panitia, pihaknya sangat mengharapkan dukungan pemerintah melalui wakil rakyat.

Pada kesempatan itu, Mawardi Harni menyambut gagasan yang disampaikan Deska. "Ini akan menjadi bahan masukan untuk kita bahas di dewan," tanggap. Tak hanya Deska yang menggantungkan nasib "kantong" para ketua RT dan RW, kepada politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Batam itu, Ustadz Chandra alias Aa Chan yang sebagian orang menjulukinya si ustadz gaul, juga menitipkan masa depan ibu-ibu kompang dan majelis taklim se-antero Batam.

"Kalau bicara soal insentif, tolong perhatikan juga para pengurus masjid, ibu-ibu kompang dan majelis taklim. Coba lihat, untuk bisa memiliki seragam saja mereka sampai rela kreditan, mungkin ongkos jahitnya saja masih ngutang," imbuh Aa Chan ketika didaulat ceramah. Sebelum ditutup dengan pembagian bingkisan doorprize, kegiatan sempat diwarnai dengan tangis, saat sang dai membawa warga larut dalam dzikir dan istiqfar.(uka suara dinata)

Baca Selengkapnya...