SETELAH dua tahun kasak-kusuk, kini Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam telah terbentuk. Sabtu (8/12) malam, bertempat di ruang serba guna lantai 2 Hotel PIH, Batamkota, wadah para pekerja pers itu akhirnya resmi dideklarasikan.
Dalam sambutan mewakili walikota, Kepala Badan Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemko Batam, Norman, mengatakan. AJI diharapkan bisa tumbuh berkembang sesuai dengan visi dan misi organisasi, juga bisa lebih meningkatkan profesionalisme wartawan. "Waktu kecil saya banyak Aji, Aji-Aji mumpung..., Mudah-mudahan yang ini, jangan jadi Aji mumpung," celetuk pria yang mengaku merasa asing dengan dunia pers sekaligus grogi saat tampil diiringi tepuk tangan hadirin. Norman mengingatkan, dalam rutinitas tugas tidak boleh bergaya atau bersikap sombong.
Sementara itu, Mujib Rahman, Ketua Bagian Advokasi AJi pusat, menegaskan. Komitmen semenjak AJI berdiri dan dideklarasikan pertama kali di Sirnagalih, Bogor, pada 7 Agustus 1994 silam sudah jelas, yakni menentang pengekangan pers dan menuntut hak publik atas informasi. "Oleh karena itu, AJI tidak terima intervensi, tidak terima amplop," ujar pria yang aktif berkecimpung di majalah terbitan Jakarta, Gatra. Malam itu, Mujib kemudian memimpin membacakan pendeklarasian AJI Batam.
