05 Desember 2007

Si Gesit Punya Polairud

EMPAT unit kapal patroli reaksi cepat bolak-balik di perairan depan Pelabuhan Harbour Bay, Batuampar. Raung sirinenya seolah berpacu dengan deburan ombak dan deru bising mesin sejumlah kapal penumpang yang hilir mudik di antara kapal-kapal barang yang lego jangkar. Sabtu (1/12), bertepatan dengan ulang tahun Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) ke-57, beberapa anggota polisi masih sibuk latihan di laut.

Awak kapal Polairud Polda Kepri berseragam jenis welpak biru-biru, tampak serius mengikuti bimbingan 6 orang pelatihnya. Tenaga ahli yang mengajari mereka itu antara lain 2 orang WN Amerika dari perwakilan ICITAP di Indonesia, Mr. Skeeter dan Mr. Raymon Wilian, serta 4 orang utusan Mabes Polri, Iptu Iwan Sebastian, Ipda Rori Ratno, Bripka Sugiman dan Bripda Dicky Syahriadi yang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan di Amerika Serikat.

Menurut Iwan, selaku ketua tim pelatih, kapal tersebut memiliki jarak tempuh 20 mil dengan kecepatan 40 knot perjam. "Waktu perang di Irak, kapal inilah primadonanya. Bisa dikandaskan untuk menurunkan pasukan, kapal ini terkenalnya saat gejolak di Irak itu," ujarnya saat ditemui saya di sela latihan. "Kapal ini dilengkapi Navigasi Internet, sehingga bila berpapasan dengan kapal lain bisa diketahui berapa kecepatan dan jarak lawan," imbuh Iwan.

Secara terpisah juniornya, Rori menambahkan, 4 unit kapal patroli buatan Seatel USA itu merupakan bagian dari 15 unit kapal serupa yang dikirim ke Indonesia. "Jumlah itu sudah dibagi untuk di tempatkan di wilayah Sulawesi Utara, Bangka, Kalimantan Timur dan Kepri sendiri," ulasnya seraya menerangkan bahwa keempat kapal itu kini bersandar di Pelabuhan Harbour Bay, Batuampar guna menjalani rangkaian latihan.

Berat keseluruhan kapal mencapai kurang lebih 7 ton ditunjang kemampuan dua unit mesin tempel merek Mercury 250 PK, kapasitasnya bisa memuat 4 orang atau maksimal 18 orang, terdapat dudukan persenjataan di ujung haluan dan buritan, serta pada bagian lambung dilapisi bahan anti peluru revolver 16 dan pemecah ombak. "Ini memang didesain supaya kalau mau terbalik bisa dengan cepat kembali ke posisi semula, ya goyang-goyang gini," tutup mereka.

Kapolda Potong Tumpeng

BRIPDA Febriyan Ralita, anggota Polairud Polda Kepri kelahiran Dumai 2 Februari 1988, diberi kesempatan pertama menerima potongan nasi tumpeng dari Brigjen Pol Drs Sutarman, Kapolda Kepri. Prosesi itu terlihat saat acara seremoni bersempena HUT Polairud ke-57 bertempat di ruang serbaguna lantai 3 Hotel Planet Holiday, Jodoh.



Sebelumnya, kapolda usai memberikan sambutannya juga menerima penyerahan kunci kapal secara simbolis dari Mr. Skeeter, perwakilan ICITAP di Indonesia. Dalam waktu sama, Sutarman membalas memberikan plakat kenang-kenangan terbungkus kotak warna merah.

Segenap keluarga besar Polairud yang dikenal dengan motto Arnavat Darpa Mahe (karena di laut kita bangga), kemarin merayakan hari jadi kesatuannya. Kali ini mengusung tema, kepolisian perairan dan udara bersama masyarakat siap meningkatkan kamtibmas dan penegakkan hukum di wilayah perairan dan penerbangan.(uka suara dinata)

Dirgahayu Polairud, semoga selalu jaya...!

2 komentar:

Saktiyanti namaku.. mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Saktiyanti namaku.. mengatakan...

slama ini yg saya tau sea hunter, thunder cat hanya di film carton tapi ternyata faktanya benerann... H E B A T.... ya...actionya...
Indonesia bangga pastinya memiliki semua itu.. smoga slalu gesit di AIR..

"WE WILL LOVE YOU FOREVER & I HOPE ALLAH WILL LOVE YOU TOO"